Kemenag@Kalbar. Madrasah Aliyah Negeri 1 (MAN 1) Pontianak mengadakan Rapat Kerja (Raker) Tahun 2024 pada tanggal 4 Januari 2024. Raker kali ini berlangsung di Qhall Lt. 2 Qubu Resort Kubu Raya dalam suasana santai tapi serius. Kegiatan ini sangat bermakna bagi keluarga besar MAN 1 Pontianak dengan melibatkan seluruh civitas akademika yang terdiri dari tanaga pendidik yang berstatus ASN sebanyak 52 orang dan Non ASN berjumlah 8 orang, Tenaga Kependidikan yang berstatus ASN sebanyak 6 orang dan Non ASN sebanyak 13 orang. Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat, H. Sipni, S.Pd.I, M.Pd turut hadir sekaligus memberiakan arahan dan pembinaan dalam kegiatan tersebut.
Kegiatan ini diawali dengan sambutan kepala MAN 1 Pontianak, Drs. H. Razali, M. Pd. yang menyampaikan tujuan raker adalah menyamakan persepsi di antara pendidik dan tenaga kependidikan MAN 1 Pontianak dalam menyongsong Tahun Anggaran 2024. Tema besar anggota KKM MA di semua Kabupaten dan Kota Provinsi Kalimantan Barat. “Tema besar rapat kerja kali ini adalah “Meningkat Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan”. Oleh karena itu, melalui raker kali ini, kita harus meningkatkan jati diri, perteguh komitmen dan kembangkan profesionalisme” pesannya.
Sementara itu Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat, H. Sipni, S.Pd.I, M.Pd memberikan arahan dan pembinaan secara langsung dalam acara raker tahunan ini. Beliau berpesan melalui acara ini bisa dimanfaatkan untuk kemajuan MAN 1 Pontianak secara keseluruhan serta mampu memupuk sinergitas dan hubungan baik antar warga Madrasah dengan jajaran Kementerian Agama di setiap level serta lintas intansi lainnya yang terkait.
“Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat khususnya Bidang Pendiudikan Madrasah secara terus menerus memperhatikan peningkatan kualitas seluruh madrasah di lingkungan Provinsi Kalimantan Barat. Dari aspek sarana dan prasarana, Gedung Madrasah dan sarana pendukung lainnya dipenuhi melalui berbagai skema seperti SBSN, Poyek PUPR dan Pengadaan secara langsung walaupun tidak semua kebutuhan dapat dipenuhi dalam satu tahun namun tetap dilakukan secara berkesinambungan. Penyediaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan juga berupaya dilakukan sesuai dengan kubutuhan dan lokasi yang memerlukan. Ini semua harus didasari dengan komunikasi, koordinasi yang baik, terbuka dan lancar”, ungkap H. Sipni, S.Pd.I, M.Pd. (Narator: Razali, Dokumentasi : Muhammad Rizqie Ridhowy, Sugeng Subraja, Renanda Putri Alkadrie dan Mahdiyyah Rana Nasywa)