Cerita Shayla selama Di Karantina

Pontianak (mansa) — senin (22/08/20222) Shayla zhafira alawiyah mulai kembali ke MAN 1 Pontianak untuk kembali melaksanakan kewajibannya sebagai pelajar. Sheyla yg merupakan siswi MAN 1 Pontianak terpilih sebagai Paskibra Tingkat Provinsi Kalimantan Barat tahun 2022. Sebagai anggota paskibra, seblum melaksanakan tugas pastinya akan dikarantina kurang lebih 20hari oleh panitia dari kelangan TNI dan Polri selaku pelatih Paskibra Provinsi kalimantan Barat.
Pada saat karantina, shayla menceritakan pengalaman berharganya, mulai dari kedatangan hingga kepulangan. Melalui proses karantinya, seluruh anggota paskibra berjumlah 28 orng yg dari 14 kab/kota dididik,dilatih untuk lebih terampil dalam menjalankan tugasnya kelak.

“Awal-awal karantina, sedikit berat sih, karne suasana baru, teman2 baru, bahkan tidak dibolehkan berkomunikasi ke siapapun bahkan ke orang tua”. Ceritanya dengan senyum.

Shayla terpilih sebagai Pembawa Baki pada saat penurunan bendera. Pembawa Baki adalah salah satu tugas penting bagi anggota paskibra dikarenakan tugas menyambut dan menyerahkan bendera pusaka dari pembina Upacara. Pastinya seorang pembawa baki memiliki kelebihan lebih dari anggota lainnya.

“Sebelum terpilih, saya diseleksi terlebih dahulu. Terpilih 4 orang, dari 4 orang tersesbut di seleksi kembali dan di ambillah 2 orang. 1 sebagai pembawa baki Pagi, dan 1 pembawa baki sore”, lanjut cerita shayla.

Dibalik kesuksesan paskibra Tingkat Provinsi, ternyata shayla memiliki rasa sedikit Kecewa saat di karantina. Kekecewaan hadir saat “Pengukuhan”. Pengukuhan adalah prosesi yg dilakukan sebelum ditugaskan diacara HUT RI ke 77, dimana Para anggota dikukuhkan oleh Pak Gubernur Kalimantan Barat. Rasa kecewa shayla tiba saat setelah pengukuhan dalam prosesi foto bersama. Disaat prosesi foto bersama ini, hampir seluruh anggota paskibra didatangi oleh keluarga, terutama Orng tua. Sheyla yang dari Kota Pontianak tak merasa di kunjungi.
“Saya kecewa sama baba dan uma, saat inikan acara yg ndk bisa diulang, kok uma sama baba ndak datang. Yang lain pada datang, di ajak berfoto, dipeluk, di cium oleh orang tuanya untuk melepas kerinduan. Sheyla tu hnya duduk diam menyaksikan teman-teman yang lain melepas kerinduannya.Kok baba sama uma ndk datang, padahal rumah dekat di pontianak, sedangkan yg lain jak pada datang…” Ungkap dalam kesedihannya.
Hal tersebut setelah dikonfirmasi, bahwa sebenarnya tidak ada undngan kepada orang tua anggota paskibra, namun situsi berbeda. Para orang tua anggota paskibra dari daerah, ternyata inisiatif untuk datang di acara tersebut, dan panitia tidak bisa menahan kehadiran orng tua dari anggota paskibra.
Namun, kesedihan dan kecewaan shayla terbalas tuntas setelah melaksanakan tugasnya. Orang tua sheyla mengadiri langsung dan duduk dipodium tamu undangan saat Upacara Hut RI yg ke 77. Tangis kerinduan pun jatuh tak tertahan saat orang tua shayla melambaikan tanggannya kepada shayla.

“Anak ku, anak ku,.. shayla (ucpan baba), saya noleh ternyata baba hadir. Rasenye rindu itu langsung terbayar tuntas saat itu juga” lanjut ceritanya.

Shayla sangat menikmati pengalaman berharganya ini, dan pastinya ini akan menjadi kenangan terindah dalam hidupnya.